LAPORAN PENDAHULUAN
CA MAMAE
1.1 Fefinisi
Ca
mammae adalah
sekelompok sel tidak normal yang terus tumbuh di dalam jaringan mammae (Tapan, 2005). Ca Mammae adalah kanker yang menyerang
jaringan payudara yang menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk
menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali (Mardiana, 2004).
Kanker payudara adalah keganasan
pada sel-sel yang terdapat pada jaringan pada payudara, berasal dari komponen
kelenjarnya (epitel saluran maupun lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar
seperti jaringan lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara
(Rasjidi, 2010).
Kanker payudara memiliki dampak
fisik, psikologis dan sosial. Dampak fisik berupa penurunan fungsi salah satu
organ tubuh yang dioperasi atau di amputasi, rasa nyeri dan perubahan fisik
karena efek samping dari pengobatan yang dijalani pasien. Dampak psikologis
dapat berupa reaksi psikologis terhadap diagnosa kanker payudara yang harus
dihadapi, rangkaian terapi atau pengobatan yang di jalani pasien dan kondisi
fisik yang baru. Dampak sosial yang dapat terjadi yaitu perubahan status sosial
karena kehilangan pekerjaan dari tempat pasien, perubahan peran dan tugas
karena tidak mampu melakukan tugasnya sebagai salah satu anggota keluarga
(Rachmadahniar,2005).
1.2 Etiologi
Tidak satupun penyebab spesifik dari
kanker payudara,sebaliknya serangkaian faktor genetik, hormonal, dan
kemungkinan kejadian lingkungan dapt menunjang terjadinya kanker ini. Bukti
yang terus bermunculan menunjukan bahwa perubahan genetik belum berkaitan
dengan kanker payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik masih
belum diketahui. Perubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal, dan pengaruh protein yang menekan atau menigkatkan perkembangan kanker payudara.
Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam
kanker payudara. Dua hormon ovarium utama-estradiol dan progesterone mengalami
perubahan dalam lingkungan seluler, yang dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan
bagi kanker payudara (Brunner dan Sudart, 2001).
1.3 Fatofisiologi
Ca mammae, sama seperti keganasan lainnya
penyebab dari keganasan ini merupakan multifaktoral baik lingkungan maupun
faktor herediter, diantaranya adanya lesi pada DNA menyebabkan mutasi genetik,
mutasi gen ini dapat menyebabkan ca
mammae, kegagalan sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan abnormal dari growth factor menyebabkan rangsangan
abnormal antara sel stromal dengan sel epitel, adanya defek pada DNA repair genes seperti BRCA1, BRCA2, yang
pada prinsipnya meningkatkan aktivitas proliferasi sel serta kelainan yang menurunkan
atau menghilangkan regulasi kematian sel (Heffner, 2005).
Ca mammae terjadi karena hilangnya
kontrol atau proliferasi sel payudara dan apoptosis sehingga sel payudara
berpoliferasi secara terus-menerus. Hilangnya fungsi apoptosis menyebabkan ketidakmampuan
mendeteksi kerusakan sel akibat kerusakan DNA. Bila terjadi mutasi gen p53 maka
fungsi sebagai pendeteksi kerusakan DNA akan hilang, sehingga sel-sel abnormal
berpoliferasi terus-menerus. Peningkatan jumlah sel tidak normal ini umumnya
membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker. Tumor jinak biasanya
merupakan gumpalan lemak yang terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai
kantong. Lewat aliran darah maupun sistem getah bening, sel-sel tumor dan racun
yang dihasilkan keluar dari kumpulannya dan menyebar ke bagian lain tubuh.
Sel-sel yang menyebar ini kemudian akan tumbuh berkembang di
tempat baru, yang akhirnya membentuk segerombolan sel tumor ganas atau kanker
baru. Keganasan kanker payudara ini dengan menyerang sel-sel nomal disekitarnya,
terutama sel-sel yang lemah. Sel kanker akan tumbuh pesat sekali, sehingga
payudara penderita akan membesar tidak seperti biasanya.
Ca mamae berasal dari epitel saluran dan
kelenjar payudara. Pertumbuhan dimulai dari dalam duktus ataupun kelenjar lobulus
yang disebut karsinoma noninvasif. Kemudian tumor menerobos ke luar dinding
duktus atau kelenjarr di daerah lobulus dan invasi ke dalam stroma, yang
dikenal dengan nama karsinoma invasif. Penyebaran tumor terjadi melalui
pembuluh getah bening, deposit dan tumbuh di kelenjar getah bening, sehingga
kelenjar getah bening aksiler atau supraklavikuler membesar. Ca mammae pertama
kali menyebar ke kelenjar aksila regional. Lokasi metastasis paling jauh yaitu
tulang, hati, paru, pleura, dan otak (Heffner, 2005)
1.4 WOC

1.5 Tanda Dan Gejala Ca Mamae
Menurut Suryaningsih 2009, tanda dan
gejalanya adalah :
1. Benjolan
Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan
tangan. Semakin lama benjolan tersebut semakin mengeras dan bentuknya tidak
beraturan.
2. Perubahan kulit pada payudara
a.
Kulit tertarik (skin dimpling)
b. Benjolan yang dapat dilihat (visible lump)
c. Eritema
d. Ulkus
3. Kelainan pada putting
a. Putting tertarik (nipple retraction)
b. Eksema
c. Cairan pada putting (nipple discharge)
1.6 Komplikasi
Ca Mamae
1. Limpedema
limfedema
terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe bersirkulasi umum
tidak berfungsi dengan kuat. Jika nodus axilaris dan sistem limfe di angkat
maka sistem kolater dan axilaris harus mengambil ahli fungsi mereka. Limfedema
dapat dicegah dengan meninggikan setiap sendi lebih tinggi dari sendi yang
prokximal. Jika terjadi limfedema keluasan biasanya berhubungan dengan jumlah
saluran limfatik kolateral yang diangkat selama pembedahan (Brunner &
Suddharta,2011).
2. Sidroma hiperkalsemik
Sidroma
hiperkalsemik terjadi jika kanker menghasilkan hormon yang meningkatkan kadar
kalsium darah/ hormon yang secara langsung mempengaruhi tulang.
1.7 Klasifikasi
1.
Karsinoma
duktal menginfiltrasi, adalah tipe histologis yang paling umum, merupakan 75%
dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat
dipalpasi. Biasanya bermetastasis ke nodus aksila, prognosisnya lebih buruk dari
pada kanker jenis lainnya.
2.
Karsinoma
lobular menginfiltrasi, jarang terjadi, 5% sampai 10% kanker payudara. Tipe ini
umumnya multisentris, dengan demikian dapat terjadi beberapa penebalan beberapa
area pada sala satu atau kedua payudara.
3.
Karsinoma
medular, menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul di
dalam duktus.
4.
Kanker
musinus menempati 3% dari kanker payudara. Penghasil lendir, juga tumbuh dengan
lambat sehingga kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik.
5.
Kanker
duktal-tubular jarang terjadi, sekitar 2% dari kanker payudara.
6.
Karsinoma
inflamatori menimbulkan gejala nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara akan
keras dan membesar, kuit diatas tumor merah dan agak hitam, sering terjadi
edema dan retraksi puting susu.
7.
Karsinoma
payudara in situ
1.8 Pemeriksaan
Penunjang
Dapat dilakukan
pemeriksaan ultrasonografi (USG) payudara,mammografi, dan aspirasi jarum halus
(FNAB) untuk menunjang diagnosis. Untuk menentukan metastasis dapat dilakukan foto thorak,bone
survey, USG abdomen atau hepar.
Pemeriksaan USG hanya dapat
membedakan lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan mammografi
terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominant
serta jaringan fibrograndular yang relative lebih sedikit. Pemeriksaan gabungan
USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnostic yang lebih tinggi.
a. Pemeriksaan labortorium meliputi:
Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis
b. Test diagnostik lain:
Non invasive: Mamografi,
Ro thorak, USG, MRI, PET
Invasif : Biopsi, Aspirasi
biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi biopsy, Eksisi
biopsy
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan payudara sendiri
2. Pemeriksaan payudara secara klinis
3. Pemeriksaan manografi
4. Biopsi aspirasi
5. True cut
6. Biopsi terbuka
7. USG Payudara, pemeriksaan darah
lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.
1.9 Penatalaksanaan
Ca Mamae
Pembedahan dilakukan untuk
mengangkat sebagian atau seluruh payudara yang terserang kanker payudara.
Pembedahan paling utama dilakukan pada kanker payudara stadium I dan II.
Pembedahan dapat bersifat kuratif (menyembuhkan) maupun paliatif (menghilangkan
gejala-gejala penyakit).
Tindakan pembedahan atau operasi
kanker payudara dapat dilakukan dengan 3 cars yaitu:
1. Masektomi radikal (lumpektomi),
yaitu
operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan
pemberian pemberian terapi. Biasanya lumpektomi direkomendasikan pada penderita
yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
a. Masektomi
total (masetomi)
yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjer di ketiak.
b. Modified
Mastektomi radikal,
yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga,
serta benjolan disekitar ketiak.
2. Radioterapi
Radiologi yaitu proses penyinaraan
pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang
bertujuan membunuh sel kanker yang masih terisisa di payudara setelah
payudara.tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah,
nafsu makan berkurang, warna kulit disekitar payudara menjadi hitam, serta Hb
dan leukosit cendrung menurun sebagai akibat dari radiasi. Pengobatan ini
biasanya diberikan bersamaan dengan lumpektomi atau masektomi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses
pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau
melalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan
mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar ke
bagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan
muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat
kemoterapi.
4. Terapi
hormonal
Pertumbuhan kanker payudara
bergantung pada suplai hormone estrogen, oleh karena itu tindakan mengurangi
pembentukan hormone dapat menghambat laju perkembangan sel kanker, terapi
hormonal disebut juga dengan therapi anti estrogen karena system kerjanya
menghambat atau menghentikan kemampuan hormone estrogen yang ada dalam
menstimulus perkembangan kanker pada payudara
2.1 Konsep
Asuhan Keperawatan
2.1.1 Pengkajian
1. Data
biografi/biodata
Meliputi identitas klien : nama,
umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
2. Riwayat keluhan
a. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat
penyakitnya :
Benjolan, kecepatan tumbuh, rasa
sakit, nipple discharge, nipple retraksi
dan sejak kapan, krusta pada aerola, kelainan kulit : dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi, perubahan warna
kulit, benjolan ketiak, edema lengan.
b. Keluhan
di tempat lain berhubungan dengan metastasis :
Nyeri tulang (vertebra,
femur), rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak, sakit kepala hebat.
3. Faktor Risiko
Usia penderita, usia melahirkan anak
pertama, punya anak atu tidak, riwayat menyusui, riwayat menstruasi :
menstruasi pertama usia berapa, keteraturan siklus menstruasi, menopouse usia
berapa, riwayat pemakaian obat hormonal, riwayat keluarga sehubungan dengan
kanker payudara atau kanker lain, riwayat pernah operasi tumor payudara,
riwayat radiasi dinding dada.
4. Pemeriksaan fisik
meliputi :
a. Status
generalis
b. Status
lokasi :
Payudara kanan dan kiri harus diperiksa
Masa tumor : lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk
dan batas tumor, jumlah tumor, terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar
payudara, kulit, m. pektoralis, dan dinding dada.
Perubahan kulit : kemerahan, dimpling, edema, nodul, peau
d’orange, ulserasi.
Nipple : tertarik, erosi, krusta, discharge.
Status kelenjar getah bening :
KGB aksila : jumlah, ukuran, konsistensi
KGB infra klavikula
KGB supraklavikula
Pemeriksaan
pada daerah yang dicurigai metastasis : Lokasi organ (paru, tulang, hepar,
otak).
c. Berat
badan dan tinggi badan
d. Pengkajian
head to toe
5. Pemeriksaan
laboratorium meliputi :
a. Pemeriksaan darah
hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit meningkat jika ada
penyebaran ureum dan kreatinin.
b. Pemeriksaan
urin, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
c. Tes diagnostik yang
biasa dilakukan pada penderita ca mammae
adalah sinar X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan pemeriksaan
reseptor hormon.
6. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari
meliputi :
a. Nutrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan,
nafsu makan, makanan pantangan, makanan yang disukai, banyaknya minum. Dikaji
riwayat sebelum dan sesudah masuk RS.
b. Eliminasi
Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi,
warna, konsistensi, sebelum dan sesudah masuk RS.
c. Istirahat
dan tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.
d. Personal
hygiene
Frekuensi
mandi dan menggosok gigi dalam sehari, frekuensi mencuci rambut dalam seminggu,
dikaji sebelum dan pada saat di RS.
c. Identifikasi
masalah psikologis, sosial, dan spiritual.
Status psikologis
Emosi biasanya cepat tersinggung, marah,
cemas, pasien berharap cepat sembuh, merasa asing tinggal di RS, merasa rendah
diri, mekanisme koping yang negatif.
Status
sosial
Merasa terasing akibat klien kurang
berinteraksi dengan masyarakat lain.
Status spiritual : Klien dalam
beribadah.
2.1.2 Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1.
Nyeri
akut berhubungan dengan reaksi inflamasi
2.
Hipertermi
berhubungan dengan Ca Mammae
3.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan
nyeri
4.
Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukan makanan
5.
Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh
6.
Cemas
berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
7.
Resiko infeksi berhubungan dengan
penekanan respon inflamasi
2.1.3 intervensi
WAKTU
|
No Dx
|
TUJUAN/NOC
|
INTERVENSI/NIC
|
||
Tgl
|
Jam
|
||||
1
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24 jam skala nyeri dapat berkurang dengan criteria hasil
:
PAIN CONTROL ( 1605 )
(160501) Mengendalikan factor
penyebab nyeri
(160502) Mampu mengenali kapan
terjadinya serangan
(160503) Mampu menggunakan
tindakan pencegahan
(160504) Mampu menggunakan
tindakan non analgetik untuk mengurangi nyeri
(160505) Mampu menggunakan
analgetik yang sesuai
(160506)
Mampu menggunakan tanda peringatan untuk mencari bantuan
(160507) Mencatat gejala untuk
tindakan keperawatan yang professional
(160508)
Mampu menggunakan bantuan yang ada di sekitarnya
(160509)
Mampu mengenali gejala dari nyeri
(160510)
Mampu menggunakan catatan nyeri
(160511)
Mencatat control nyeri atau berkurang
Dengan
keterangan :
1 = tidak menunjukkan
2 = jarang menunjukkan
3 = setiap saat menunjukkan
4 = sering menunjukkan
5 = secara terus menerus
menunjukka
|
PAIN MANAGEMENT (1400)
v Gunakan tindakan control nyeri
sebelum nyeri hebat
v Laksanakan
pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan
v Sediakan
pengurangan nyeri optimal personal dengan menentukan analgetik yang tepat
v Pertimbangkan
tipe dan sumber dari nyeri ketika memilih srategi nyeri
v Evaluasi
keefektifan dari tindakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan
v Laksanakan
dan memodifikasi tindakan control nyeri dasar dari respon nyeri
v Berikan
informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon dari
pengalaman nyeri
v Monitor
kepuasan pasien dengan management nyeri pada interval yang ditentukan
v Temani pasien
untuk memonitor nyeri dan ikut serta yang tepat
v Kolaborasi
dengan pasien, orang terdekat dan tenaga kesehatan untuk memilih dan
melaksanakan tindakan pengurangan nyeri secara non farmakologi
v Observasi
tanda non verbal dari ketidaknyamanan , terutama pada ketidakmampuan untuk
berkomunikasi secara verbal
v Lakukan
penilaian komprehensif dari nyeri meliputi lokasi, karakteristik onset /
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan factor yang menimbulkan nyeri
v Evaluasi
pengalaman yang telah lewat pada nyeri untuk memasukkan, sejarah individu /
perorangan atau keluarga titik kronik atau hasil ketidakmampuan jika
diperlukan
v Pastikan pasien mendapatkan
perawatan dengan analgetik yang diperlukan
|
|||
2
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x 24 jam diharapkan suhu tubuh pasien dalam rentang
normal, dengan kriteria hasil
:
THERMOREGULATION
( 0800 )
(080001) Suhu kulit dalam rentang
normal
(080002) Suhu
tubuh dalam rentang normal
(080003)
Tidak terasa sakit kepala
(080004)
Tidak terasa sakit pada otot
(080005)
pasien tidak cepat marah
(080006)
tidak tampak lagi perasaan ngantuk
(080007)
Tidak tampak perubahan warna kulit
(080008)
Tidak tampak perasaan gugup pasien
(080009) Bulu roma tidak tegak
saat dingin
(080010) Dapat berkeringat saat
panas
(080011) Tidak menggigil saat
dingin
(080012) Nadi
dalam rentang normal
(080013)
respirasi dalam rentang normal
(080014)
Fibrasi adekuat
(080015)
mampu mencatat kenyamanan terhadap panas
Dengan keterangan :
1 = peningkatan yang sangat tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi
|
TEMPERATURE REGULATION ( 3900 )
o Monitor temperature setiap 2 jam
sekali jika diperlukan
o Monitor
perubahan temperature sampai stabil
o Monitor
tekanan darah, nadi, dan penafasan jika diperlukan
o Monitor warna kulit dan suhunya
o Monitor
laporan tanda dan gejala dari hipotermi dan hipertermi
o Naikkan masukan cairan dan makanan
yang adekuat
o Sesuaikan suhu lingkungan sesuai
yang diinginkan pasien
o Ajarkan
indikasi dari hipotermi dan jika diperlukan gunakan treatmen darurat
o Tempatkan
pada daerah yang diisolasi terbebas dari panas
o Gunakan selimut tipis jika
diperlukan
o Kolaborasikan dengan dokter untuk
obat antipiuretik yang dibutuhkan
o Gunakan kasur panas dan selimut
hangat untuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal
|
|||
3
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24jam, diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman
dengan criteria hasil :
REST ( 0003 )
(000301) Mampu mengontrol jumlah
waktu tidur
(000302)
Mampu mengontrol pola tidur pasien
(000303)
Mampu mengontrol kualitas tidur pasien
(000304)
Mampu mengontrol kemampuan fisik pasien untuk tidur
(000305)
Mampu menyatakan perasaan segar setelah bangun tidur
|
SLEEP ENHANCEMENT ( 1850 )
v Tentukan aktivitas tidur pasien
v Perkirakan waktu tidur pasien yang
teratur
v Tentukan efek
dari pengobatan terhadap pola tidur
v Monitor pola
tidur dan lama tidur pasien dalam jam
v Sesuaikan
lingkungan seperti cahaya, berisik, suhu, alas tidur dan tempat tidur ) untuk
meningkatkan tidur
v Bantu untuk membuang factor stress
sebelum tiba waktu tidur
v Monitor makanan sebelum tidur dan
selingan yang tepat dengan tidur
v Naikkan peningkatan waktu untuk
tidur jika diperlukan
v Kaji rencana administrasi
pengobatan untuk mendukung tidur pasien
v Intruksikan pasien dan perubahan
lain tentang factor seperti psikologi, fisiologi, gaya hidup, frekuensi
bekerja, lama waktu bekerja, dan factor lingkungan
|
|||
|
4
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x 24 jam nafsu makan pasien dapat bertambah dengan
criteria hasil :
NUTRITIONAL STATUS : FOOD AND
INTAKE ( 1008 )
(100801) Intake makanan lewat
mulut adekuat
(100802) Pemasukan makanan lewat
selang
(100803) Pemasukan cairan melalui
mulut adekuat
(100805) Mampu memasukkan makanan
sisipan secara total
Dengan keterangan :
1 = peningkatan yang sangat tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi peningkatan
|
NUTRITION MANAGEMENT (1100)
v Tanyakan
kepada pasien apabila memiliki alergi makanan
v Tetapkan makanan pilihan pada
pasien
v Tetapkan dan kolaborasikan dengan
ahli gizi jenis kalori dan tipe makanan yang diperlukan untuk kebutuhan
nutrisi sesuai kebutuhan
v Anjurkan pemasukan kalori yang
cocok untuk tubuh dan gaya hidup
v Dorong kenaikan pemasukan makanan
yang tepat
v Dorong kenaikan pemasukan protein,
zat besi, vitamin C, yang tepat
v Berikan snack ( minuman dan buah
segar / jus buah ) yang tepat
v Sediakan gula sebagai pengganti
v Sediakan pilihan makanan bagi
pasien
v Sediakan makanan yang tinggi
protein, tinggi kalori, makanan yang bernutrisi, dan minuman yang bisa segera
dikonsumsi pasien
v Ajarkan pasien untuk bagaimana
menjaga catatan makanan yang baik bagi pasien
v Monitor berat badan pasien
v Monitor
catatan masukan kandungan nutrisi dan kalori
v Sesuaikan diet pasien dengan
kebiasaan
v Sediakan
informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara menemuinya
v -
Kaji kemampuan pasien untuk menemui makanan yang
diperlukan
|
||
5
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x 24 jam,diharapkan pasien dapat elakukan aktifitas
secara mandiri dengan criteria hasil :
ACTIVITY TOLERANCE (0005)
(000501) Pemenuhan oksigen dalam
rentang normal
(000502)
Denyut nadi dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000503)
Respirasi dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000504)
Tekanan systole dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000505)
Tekanan diastole dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000507)
Warna kulit normal
(000508)
Mampu menunjukkan usaha dalam bernafas dalam respon untuk aktivitas
(000509) Pasien mampu berjalan
dengan selangkah
(000510) Pasien mampu berjalan
dengan jarak yang jauh
(000511)
Pasien mampu menaiki tangga
(000512)
Pasien kuat
(000513)
Mencatat aktivitas pada penampilan sehari – hari
(000514)
Mampu berbicara saat diberi pertanyaan
Dengan
keterangan :
1 = peningkatan yang
sangat tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak
terjadi peningkatan
|
ACTIVITY THERAPY ( 4310 )
v Kolaborasikan dengan
pekerjaan, fisik, dan atau terapi rekreasi dalam perencanaan dan memantau
aktivitas program, jika diperlukan
v Monitor
respon emosional, perasaan, social dan spiritual dari aktivitas
v Bantu pasien
untuk menggali maksud dari dalam diri dari kebiasaan beraktivitas dan
aktivitas favorit pasien
v Bantu pasien
untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis, dan
kapasitas social
v Bantu pasien
untuk focus dengan apa yang bisa dilakukan pasien yang lebih atau yang kurang
v Bantu untuk
mengidentifikasi dan menemukan yang dibutuhkan dari keinginan beraktivitas
v Bantu untuk
menggunakan alat bantu yang dibutuhkan untuk beraktivitas
v Bantu pasien
untuk mengidentivikasi pilihan aktivitas yang dapat dilakukan
v Bantu pasien
untuk mengidentivikasi aktivitas yang penuh arti
v Bantu pasien untuk membuat jadwal
priode yang spesifik untuk aktivitas yang rutin
v Bantu pasien atau keluarga dalam
mengidentivikasi kekurangan pada level aktivitas
v Bantu dengan aktivitas fisik yang
regular jika diperlukan
v Bantu pasien atau keluarga untuk
mengadaptasi dengan lingkungan pada kebutuhan beraktivitas
v Buat lingkungan yang nyaman
|
|||
|
6
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24 jam diharapkan pasien dapat menghilangkan rasa cemas
pasien terhadap penyakitnya dengan criteria hasil:
ANXIETY CONTROL (1402)
(140201) Monitor intesitas cemas
(140202) Eliminasi tanda penyebab
cemas
(140203) Menurunkan stimulasi
lingkungan apabila terjadi kecemasan
(140204) Mencari informasi untuk
menurunkan kecemasan
(140205) Merencanakan strategi
koping untuk situasi cemas
(140206) Menggunakan strategi
coping yang efektif
(140207) Menggunakan teknik
relaksasi untuk menurunkan cemas
(140208)
Mencatat durasi penurunan dari episode cemas
(140211)
Mampu mempertahankan hubungan social
(140212)Mampu
mempertahankan konsentrasi
(140214)
Melaporkan tidur yang adekuat
(140217)
Mampu mengontrol respon dari kecemasan
Dengan keterangan :
1 = tidak menunjukkan
2 = jarang menunjukkan
3 = setiap saat menunjukkan
4 = sering menunjukkan
5 = secara terus menerus menunjukkan
|
ANXIETY REDUCTION ( 5820 )
v Ciptakan ketenangan, mendatangkan
ketentraman
v Cari
pengertian pasien dari situasi cemas
v Tinggal dengan pasien untuk
memantau kenyamanan dan menciptakan keterbukaan
v Anjurkan pasien untuk tinggal
dengan anaknya, jika diperlukan
v Sediakan
bahan untuk tanda dari kenyamanan
v Berikan
gosokan pada daerah belakang dan gosokan leher
v Anjurkan tidak melakukan aktivitas
yang berat
v Dengarkan dan perhatikan keluhan
dari pasien
v Kuatkan dari
perlakuan
v Ciptakan
suasana nyaman dari fasilitas rumah sakit
v Bantu pasien
untuk mengidentivikasi situasi dan persepsi cemas
v Kaji perubahan dari level atau
tingkatan cemas
v Kontrol stimulasi jika diperlukan
apabila pasien membutuhkan
v Dukung pasien menggunakan
perpindahan mekanisme yang diperlukan
v Intruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi
v
- Berikan pengobatan medis untuk menghilangkan cemas
|
||
7
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24jam, diharapkan pasien terhindar dari infeksi dengan
criteria hasil :
RISK CONTROL (1902)
(180305) menggambarkan efek dari
penyakit
(180306) menggambarkan tanda dan
gejala
(180307) menggambarkan gambaran
penyakit biasanya
(180308) menggambarkan pengukuran
untuk meminimalkan keparahan
(180309) menggambarkan komplikasi
penyakit
(180310) menggambarkan tanda dan
gejala dari komplikasi
(180311) menggambarkan penyebab sebelum komplikasi untuk
mencegah penyakit
|
INFECTION CONTROL (6540)
v Observasi dan lapotkan tanda dan
gejala infeksi seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor dan adanya fungsiolaesa
v Kaji temperature tiap 4 jam
v Catat dan laporkan nilai
laboratorium (leukosit, protein serum, albumin)
v Kaji warna kulit kelembaban,
tekstur, dan turgor
v Gunakan strategi untuk mencegah
infeksi nosokomial
v Tingkatkan intake cairan
v Istirahat yang adekuat
v Ganti IV line
sesuai dengan aturan yang berlaku
v Pastikan perawatan yang efektif
pada IV line
v Dorong pasien untuk istirahat
v Berikan terapi antibiotic sesuai
instruksi
v Ajari pasien dan keluarga tentang
tanda dan gejala infeksi dan kalau terjadi untuk melapor kepada perawat
v
- Ajari pasien dan keluarga tentang bagaimana mencegah
infeksi
|
2.1.4 Pmplementasi
Merupakan langkah keempat dalam
proses keperawatan pada kasus kanker payudara dengan melaksanakan berbagai
strategi keperawatan (tindakan keperawatan) khususnya pada kanker payudara
diman ini telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan.
2.1.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan proses akhir dari
keperawatan khususnya pada kanker payudara dengan cara identifikasi/ melihat
sejauh mana tujuan dari implementasi kanker payudara tercapai atau tidak
(Lukman and Sorensen, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
Brunner
& Suddarth. 2011 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2 .Jakarta : EG
Heffner, Linda J dan Danny J Schust. 2005. At Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta
: Erlangga.
Mardiana, Lina. 2004. Kanker
pada Wanita, Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Tapan, Erik. 2005. Kanker, Antioksidan, dan Terapi Komplementer.
Jakarta : Elex Media Komputindo.
Rasjidi 2010. Analisis Faktor Risiko
pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran No. 152.
Wikipedia. 2006.Ca Mammae. http//www.pdpersi.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar